Soal Manajerial PPPK Kompetensi Teknis

Penata Layanan Operasional

90 Soal Tryout Penata Layanan Operasional, Selamat mengerjakan!

Materi yang diujikan sesuai dengan SE MenpanRB tgl 29 November 2024:

1 Melakukan kajian awal terhadap permasalahan layanan operasional
2 Menyusun rencana layanan operasional
3 Menyiapkan bahan dan peralatan layanan operasional
4 Melaksanakan layanan operasional sesuai hasil kajian
5 Mengevaluasi pelaksanaan layanan operasional

1 / 90

[1PLO1] Dalam analisis sumber permasalahan layanan operasional, langkah awal yang perlu dilakukan adalah ...

Menentukan anggaran layanan operasional

Membuat jadwal evaluasi hasil layanan

Mengidentifikasi penyebab utama permasalahan

Menyusun laporan perbaikan layanan

Melakukan pelatihan staf layanan

2 / 90

[1PLO2] Manakah dari berikut ini yang merupakan aspek penting dalam menganalisis sumber permasalahan?

Memastikan laporan keuangan sudah lengkap

Menilai keluhan dari pengguna layanan

Menghitung waktu operasional layanan

Mengatur ulang susunan tim layanan

Memperbanyak jumlah sumber daya manusia

3 / 90

[1PLO3] Ketika mengidentifikasi penyebab permasalahan dalam layanan operasional, data yang paling relevan untuk dikumpulkan adalah …

Riwayat pelatihan tim operasional

Jumlah pengguna layanan tahun sebelumnya

Umpan balik dari pengguna layanan

Daftar alat yang digunakan dalam layanan

Nama-nama staf yang bertugas

4 / 90

[1PLO4] Apa yang menjadi salah satu tujuan utama menganalisis sumber permasalahan layanan operasional?

Mengurangi waktu pelaksanaan layanan

Memaksimalkan jumlah pengguna layanan

Menemukan akar penyebab masalah

Mengembangkan inovasi teknologi

Membentuk tim evaluasi baru

5 / 90

[1PLO5] Dalam proses menganalisis masalah layanan operasional, pendekatan yang paling efektif adalah ...

Membandingkan hasil layanan dengan lembaga lain

Menggunakan metode wawancara untuk pengumpulan data

Menambah jumlah tim layanan operasional

Mengganti peralatan dengan yang baru

Menghapus layanan yang tidak diperlukan

6 / 90

[1PLO6] Penyebab permasalahan dalam layanan operasional dapat berasal dari:

Proses kerja yang tidak efisien

Pengurangan anggaran tahunan

Penurunan jumlah pengguna layanan

Keputusan manajemen puncak

Penambahan layanan baru

7 / 90

[1PLO7] Ketika sebuah masalah layanan ditemukan, langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah:

Menambah anggaran operasional

Meninjau proses kerja yang sedang berjalan

Mengganti staf yang bertugas

Membuat laporan hasil layanan

Mengurangi jumlah layanan yang diberikan

8 / 90

[1PLO8] Faktor internal yang sering menjadi sumber permasalahan layanan operasional adalah:

Proses koordinasi yang buruk

Keluhan dari pengguna layanan

Peraturan pemerintah yang baru

Perubahan tren di masyarakat

Kebutuhan teknologi yang meningkat

9 / 90

[1PLO9] Apa yang harus dilakukan sebelum mengidentifikasi sumber permasalahan dalam layanan operasional?

Membuat rencana evaluasi

Mengumpulkan data terkait operasional

Meningkatkan jumlah staf operasional

Menentukan indikator keberhasilan

Meninjau kembali anggaran layanan

10 / 90

[1PLO10] Ketika melakukan analisis sumber masalah, salah satu alat yang sering digunakan adalah:

Diagram sebab-akibat

Jadwal evaluasi layanan

Formulir umpan balik

Laporan hasil operasional

Indikator kinerja staf

11 / 90

[1PLO11] Sebuah bank mengalami gangguan sistem yang menyebabkan beberapa layanan elektronik, seperti internet banking dan mobile banking, tidak dapat diakses oleh nasabah selama tiga jam. Situasi ini menimbulkan banyak keluhan dari nasabah yang merasa terganggu dengan ketidaknyamanan tersebut.

Bagaimana dampak dari gangguan ini terhadap operasional bank?

Apa dampak utama dari permasalahan ini terhadap operasional bank?

Penurunan kualitas data transaksi di sistem internal bank.

Terjadinya peningkatan beban kerja pada staf layanan pelanggan.

Gangguan sementara pada proses audit keuangan bank.

Penurunan tingkat keamanan data nasabah akibat gangguan sistem.

Peningkatan waktu transaksi di layanan konvensional.

12 / 90

[1PLO12] Sebuah perusahaan logistik mengalami keterlambatan dalam pengiriman barang karena sistem manajemen gudang mengalami kesalahan teknis yang menyebabkan data lokasi barang tidak dapat diakses.

Apa dampak utama yang mungkin timbul dari permasalahan ini?

Dampak apa yang paling mungkin terjadi akibat permasalahan ini terhadap operasional perusahaan?

Penurunan kapasitas penyimpanan barang di gudang.

Peningkatan risiko kehilangan barang selama proses pengiriman.

Penundaan proses distribusi barang ke pelanggan.

Ketidakakuratan data laporan keuangan perusahaan.

Penurunan tingkat produksi di fasilitas manufaktur perusahaan.

13 / 90

[1PLO13] Sebuah pusat layanan kesehatan digital menghadapi keluhan dari pengguna yang tidak dapat mengakses rekam medis elektronik mereka selama beberapa jam karena server mengalami kelebihan beban.

Bagaimana situasi ini memengaruhi operasional layanan kesehatan?

Dampak operasional apa yang paling mungkin muncul akibat permasalahan ini?

Ketidakmampuan dokter dalam memberikan diagnosa yang akurat.

Meningkatnya risiko pelanggaran data medis pengguna.

Keterlambatan penanganan pasien di fasilitas kesehatan terkait.

Penurunan jumlah pasien yang terdaftar dalam sistem.

Meningkatnya biaya operasional akibat kebutuhan server tambahan.

14 / 90

[1PLO14] Pada sebuah kantor pelayanan publik, ditemukan bahwa antrian elektronik sering mengalami gangguan, menyebabkan banyak pengguna harus mengantri manual. Hal ini mengakibatkan waktu tunggu layanan semakin panjang.

Apa dampak utama dari gangguan ini terhadap operasional pelayanan?

Dampak apa yang paling signifikan dari masalah ini terhadap operasional pelayanan?

Meningkatnya risiko pelanggaran prosedur operasional.

Kerugian finansial yang signifikan bagi kantor pelayanan.

Berkurangnya jumlah pengguna yang datang ke kantor pelayanan.

Penurunan tingkat kepuasan pengguna terhadap layanan.

Kesalahan dalam penyediaan data statistik antrian.

15 / 90

[1PLO15] Pada sebuah perusahaan manufaktur, ditemukan bahwa laporan otomatis pada sistem operasional seringkali terlambat diterima oleh manajer produksi.

Bagaimana keterlambatan ini berdampak pada operasional perusahaan?

Dampak apa yang paling mungkin terjadi akibat masalah ini?

Penurunan tingkat keamanan kerja di fasilitas manufaktur.

Kesalahan perhitungan dalam alokasi sumber daya manusia.

Gangguan pada hubungan dengan pelanggan utama perusahaan.

Meningkatnya kebutuhan untuk melatih kembali staf operasional.

Berkurangnya kapasitas produksi akibat keputusan yang tertunda.

16 / 90

[1PLO16] Dalam sebuah survei, pelanggan melaporkan bahwa layanan online suatu lembaga sering tidak responsif selama jam sibuk, mengganggu aktivitas mereka.

Apa dampak terbesar dari situasi ini terhadap operasional layanan online lembaga?

Dampak apa yang paling signifikan bagi operasional akibat keluhan pelanggan ini?

Berkurangnya tingkat kepercayaan pelanggan terhadap layanan.

Penurunan jumlah pengguna aktif layanan online.

Gangguan pada sistem keamanan layanan online.

Meningkatnya jumlah staf yang diperlukan untuk melayani keluhan.

Penundaan dalam pembaruan sistem layanan online.

17 / 90

[1PLO17] Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam mengelompokkan kebutuhan berdasarkan hasil kajian awal adalah:

Menyusun jadwal operasional

Mengidentifikasi kebutuhan utama

Menentukan anggaran layanan

Membuat laporan hasil kajian

Menyusun pedoman pelaksanaan

18 / 90

[1PLO18] Dalam proses mengelompokkan kebutuhan, faktor yang paling penting untuk dipertimbangkan adalah:

Perubahan kebijakan pemerintah

Waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan

Jumlah staf operasional

Urgensi dan dampak kebutuhan

Inovasi teknologi yang digunakan

19 / 90

[1PLO19] Hasil kajian awal menunjukkan bahwa salah satu kebutuhan layanan operasional adalah perbaikan alat kerja. Langkah yang tepat dalam mengelompokkan kebutuhan ini adalah:

Memasukkan kebutuhan tersebut dalam kategori prioritas utama

Membandingkan kebutuhan ini dengan lembaga lain

Membuat jadwal penggantian alat kerja

Menambah jumlah alat kerja yang ada

Menunda pengadaan hingga anggaran tersedia

20 / 90

[1PLO20] Mengelompokkan kebutuhan berdasarkan hasil kajian awal bertujuan untuk:

Menyusun laporan evaluasi layanan

Menentukan urutan prioritas pelaksanaan

Mengurangi jumlah kebutuhan operasional

Mengidentifikasi penyebab permasalahan

Membentuk tim baru untuk pelaksanaan

21 / 90

[1PLO21] Dalam pengelompokan kebutuhan, data hasil kajian awal digunakan untuk:

Membuat laporan keuangan operasional

Menyusun standar operasional prosedur (SOP)

Mengidentifikasi dan mengelompokkan kebutuhan spesifik

Menambah jumlah staf untuk layanan

Menentukan waktu pelaksanaan kegiatan

22 / 90

[1PLO45] Inventarisasi kebutuhan bahan dilakukan secara berkala untuk:

Menambah jumlah stok yang tersedia

Menyusun laporan evaluasi layanan

Memastikan ketersediaan bahan sesuai kebutuhan

Mengurangi beban kerja tim operasional

Membuat jadwal penggunaan bahan

23 / 90

[1PLO44] Apa yang sebaiknya dilakukan jika ditemukan kebutuhan peralatan baru saat proses inventarisasi?

Segera melakukan pengadaan peralatan tersebut

Menunda kebutuhan tersebut hingga anggaran tersedia

Menggantikan peralatan lama dengan yang baru

Memasukkan kebutuhan tersebut ke dalam laporan inventaris

Membuat jadwal pengadaan tambahan

24 / 90

[1PLO43] Ketika melakukan inventarisasi bahan habis pakai, hal yang perlu diperhatikan adalah:

Menentukan sumber pengadaan barang

Mencatat stok bahan yang tersedia

Menambah jumlah bahan yang sama

Membandingkan bahan dengan layanan lain

Menyusun daftar bahan baru yang dibutuhkan

25 / 90

[1PLO42] Tujuan utama dari menginventarisasi kebutuhan bahan dan peralatan adalah:

Mengurangi anggaran operasional

Menyusun pedoman pelaksanaan layanan

Menentukan kebutuhan secara akurat

Memperbaiki sistem pengelolaan barang

Mengelompokkan barang berdasarkan kategori

26 / 90

[1PLO41] Manakah langkah berikut yang termasuk dalam proses inventarisasi kebutuhan bahan dan peralatan?

Mengidentifikasi barang yang sudah rusak

Menyusun anggaran tambahan

Membuat laporan evaluasi berkala

Menentukan jadwal penggantian peralatan

Meningkatkan jumlah staf operasional

27 / 90

[1PLO22] Manakah dari berikut ini yang merupakan kategori kebutuhan dalam pengelompokan hasil kajian awal?

Kebutuhan dasar, kebutuhan tambahan, kebutuhan strategis

Kebutuhan sumber daya manusia, kebutuhan teknologi, kebutuhan finansial

Kebutuhan langsung, kebutuhan jangka pendek, kebutuhan penunjang

Kebutuhan teknis, kebutuhan non-teknis, kebutuhan strategis

Kebutuhan mendesak, kebutuhan reguler, kebutuhan pengembangan

28 / 90

[1PLO23] Ketika kebutuhan dikelompokkan berdasarkan hasil kajian awal, hasil ini dapat digunakan untuk:

Menyusun laporan evaluasi kinerja

Membuat rencana kerja yang terstruktur

Menentukan kebutuhan pelatihan staf

Mengurangi beban kerja tim operasional

Menyusun panduan kerja harian

29 / 90

[1PLO24] Hasil kajian awal menunjukkan kebutuhan mendesak berupa tambahan alat kerja. Apa langkah berikutnya yang harus dilakukan?

Membuat rencana pengadaan prioritas

Menunda kebutuhan ini hingga evaluasi berikutnya

Mengurangi jumlah kebutuhan mendesak lainnya

Menyusun pelatihan untuk pengguna alat kerja

Meminta saran dari pengguna layanan

30 / 90

[1PLO25] Dalam proses pengelompokan kebutuhan, dokumen pendukung yang penting adalah:

Panduan kerja harian

Jadwal pelaksanaan operasional

Laporan keuangan tahun lalu

Hasil kajian awal dan analisis kebutuhan

Anggaran yang telah disetujui

31 / 90

[1PLO26] Ketika mengelompokkan kebutuhan berdasarkan hasil kajian awal, apa yang sebaiknya dilakukan jika terdapat kebutuhan yang tidak mendesak?

Memasukkan kebutuhan tersebut dalam kategori pengembangan

Menghapus kebutuhan tersebut dari daftar

Memasukkan kebutuhan tersebut ke kategori mendesak

Menambah jumlah kebutuhan yang sama

Mengalokasikan anggaran lebih besar untuk kebutuhan ini

32 / 90

[1PLO27] Dinas Perdagangan Kota Surabaya sedang merancang layanan operasional untuk Sistem Informasi Monitoring Harga Komoditas. Dalam rapat awal, ditemukan bahwa proses pengumpulan data dari pasar-pasar tradisional sering terlambat karena belum ada alur kerja yang jelas untuk para petugas lapangan.

Bagaimana cara menyusun alur kerja yang efisien agar data dapat dikumpulkan tepat waktu?

Apa langkah awal yang paling efektif dalam merancang alur kerja untuk layanan operasional ini?

Membagi wilayah kerja kepada petugas tanpa menentukan prioritas pasar.

Menyusun jadwal kunjungan petugas berdasarkan jadwal pasar ramai.

Mengidentifikasi titik-titik pasar strategis yang memiliki pengaruh besar terhadap harga rata-rata.

Menentukan jumlah petugas yang dibutuhkan tanpa menganalisis beban kerja.

Meminta petugas untuk melaporkan hasil kerja melalui sistem manual terlebih dahulu.

33 / 90

[1PLO28] Kementerian Kesehatan sedang mengembangkan alur kerja untuk pengiriman vaksin COVID-19 ke daerah terpencil di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Salah satu tantangan adalah menjaga rantai dingin (cold chain) agar vaksin tetap dalam suhu yang sesuai selama perjalanan.

Bagaimana merancang alur kerja yang memastikan rantai dingin tetap terjaga?

Langkah apa yang harus menjadi prioritas dalam menyusun alur kerja ini?

Menentukan jenis kendaraan yang digunakan sebelum memilih jalur distribusi.

Menyiapkan logistik pendukung seperti alat pengukur suhu sebelum pengiriman dimulai.

Mengidentifikasi titik transit dengan fasilitas penyimpanan yang memadai sepanjang jalur distribusi.

Membagi tugas kepada tim logistik tanpa memberikan pelatihan khusus tentang rantai dingin.

Menjadwalkan pengiriman berdasarkan ketersediaan tenaga pengantar.

34 / 90

[1PLO29] Dinas Perhubungan DKI Jakarta sedang menyusun alur kerja untuk pengoperasian sistem tilang elektronik (ETLE) yang baru saja diluncurkan. Dalam evaluasi awal, ditemukan bahwa proses penanganan pelanggaran sering terlambat karena data dari kamera ETLE tidak segera dianalisis oleh tim.

Bagaimana menyusun alur kerja yang mempercepat proses analisis data ETLE?

Langkah apa yang paling efektif untuk diambil dalam menyusun alur kerja ini?

Memusatkan seluruh analisis data di satu kantor utama untuk memudahkan koordinasi.

Mengintegrasikan data kamera ETLE dengan sistem otomatis untuk menyaring pelanggaran secara real-time.

Memperbanyak staf untuk menangani data tanpa merancang sistem kerja yang jelas.

Membagi tugas analisis data berdasarkan jenis pelanggaran yang terdeteksi.

Menyusun laporan pelanggaran secara manual setelah data terkumpul.

35 / 90

[1PLO30] Badan Kepegawaian Negara (BKN) merancang alur kerja baru untuk proses seleksi PPPK agar lebih efisien. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah menghindari tumpang tindih tugas antar bidang, yang sering menyebabkan keterlambatan.

Bagaimana menyusun alur kerja yang meminimalkan tumpang tindih tugas?

Langkah apa yang paling tepat untuk menyelesaikan permasalahan ini?

Membuat panduan teknis umum untuk semua bidang tanpa mengacu pada tugas spesifik.

Membatasi jumlah tugas yang diberikan kepada setiap bidang agar lebih fokus.

Menjadwalkan rapat koordinasi mingguan untuk memantau tugas masing-masing bidang.

Menyerahkan tanggung jawab pengawasan kepada kepala bidang tanpa sistem monitoring.

Menyusun matriks pembagian tugas yang mendetail untuk setiap bidang.

36 / 90

[1PLO31] Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi merancang sistem pengelolaan alur distribusi obat-obatan ke fasilitas kesehatan di daerah terpencil. Proses distribusi sering terkendala karena pengaturan jadwal pengiriman yang tidak terkoordinasi dengan baik, menyebabkan keterlambatan dan kekosongan stok obat di beberapa puskesmas.

Bagaimana merancang alur kerja yang memastikan pengiriman obat tepat waktu ke fasilitas kesehatan?

Apa langkah pertama yang harus diambil dalam merancang alur distribusi obat yang efektif?

Menetapkan jadwal pengiriman berdasarkan kebutuhan harian setiap puskesmas.

Mengintegrasikan sistem permintaan obat dengan sistem manajemen stok secara real-time.

Menugaskan petugas distribusi untuk mengantarkan obat sesuai prioritas daerah tanpa menggunakan sistem.

Mengatur pengiriman hanya berdasarkan frekuensi pengiriman yang ditentukan oleh puskesmas.

Membentuk tim pengawasan untuk memonitor pengiriman obat dari pusat ke puskesmas.

37 / 90

[1PLO32] Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Barat merancang alur kerja baru untuk proses verifikasi dan validasi data anggaran daerah. Namun, banyaknya proses manual yang terjadi menyebabkan keterlambatan dalam pengesahan anggaran.

Bagaimana merancang alur kerja untuk mempercepat verifikasi dan validasi anggaran?

Apa langkah yang paling tepat untuk memperbaiki proses verifikasi dan validasi ini?

Meningkatkan jumlah petugas yang menangani verifikasi setiap data anggaran.

Mengatur alur kerja berdasarkan jenis anggaran yang diajukan oleh masing-masing SKPD.

Meminta setiap petugas melaporkan status verifikasi setiap minggu.

Membuat sistem digital yang memungkinkan verifikasi data anggaran dilakukan secara otomatis.

Membentuk tim kecil untuk melakukan validasi dan verifikasi secara bersamaan.

38 / 90

[1PLO33] Di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Direktorat Pengembangan Destinasi mempersiapkan rencana operasional untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara di tahun depan. Salah satu target dalam rencana tersebut adalah meningkatkan rata-rata tingkat hunian hotel di lima destinasi prioritas menjadi 70%. Anda diminta untuk menyusun indikator keberhasilan dari rencana operasional ini.

Manakah indikator berikut yang paling tepat untuk mengukur keberhasilan rencana tersebut?

Jumlah wisatawan yang mengunjungi destinasi prioritas setiap bulan.

Tingkat kepuasan wisatawan terhadap layanan destinasi prioritas.

Persentase rata-rata tingkat hunian hotel di destinasi prioritas mencapai 70% atau lebih.

Total pendapatan yang dihasilkan oleh sektor pariwisata di destinasi prioritas.

Jumlah hotel baru yang dibangun di destinasi prioritas.

39 / 90

[1PLO34] Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman menyusun rencana operasional untuk meningkatkan jumlah pengunjung museum daerah sebesar 30% dalam waktu satu tahun. Salah satu langkah strategis adalah mengadakan pameran budaya bulanan yang melibatkan komunitas lokal. Anda diminta menyusun indikator keberhasilan yang sesuai untuk rencana tersebut.

Manakah yang paling tepat sebagai indikator keberhasilan rencana ini?

Jumlah komunitas lokal yang terlibat dalam setiap pameran budaya.

Persentase kenaikan jumlah pengunjung museum dalam setahun.

Tingkat partisipasi masyarakat dalam survei kepuasan pengunjung.

Peningkatan jumlah koleksi yang dipamerkan dalam museum setiap bulan.

Jumlah sponsor yang mendukung kegiatan pameran budaya bulanan.

40 / 90

[1PLO35] Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyusun rencana operasional untuk meningkatkan kecepatan penyelesaian usulan kenaikan pangkat ASN. Targetnya adalah 90% usulan selesai dalam waktu maksimal 14 hari kerja. Anda diminta menyusun indikator keberhasilan untuk mengevaluasi pencapaian ini.

Manakah indikator yang paling sesuai?

Persentase usulan kenaikan pangkat yang diproses dalam 14 hari kerja.

Jumlah ASN yang mengajukan kenaikan pangkat dalam setahun.

Tingkat kepuasan ASN terhadap pelayanan kenaikan pangkat.

Rata-rata jumlah dokumen usulan kenaikan pangkat yang diterima per bulan.

Jumlah pelatihan pegawai yang dilakukan untuk mempercepat proses kenaikan pangkat.

41 / 90

[1PLO36] Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat menyusun rencana operasional untuk meningkatkan persentase siswa SMA yang diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) sebesar 10% dalam satu tahun ajaran. Salah satu strategi utama adalah mengadakan program bimbingan intensif di sekolah. Anda diminta menyusun indikator keberhasilan rencana tersebut.

Manakah indikator berikut yang paling relevan untuk mengevaluasi pencapaian target tersebut?

Jumlah siswa yang mengikuti program bimbingan intensif.

Rata-rata skor ujian masuk PTN dari siswa yang mengikuti program bimbingan.

Tingkat kepuasan siswa terhadap program bimbingan intensif.

Jumlah sekolah yang melaksanakan program bimbingan intensif.

Persentase kenaikan jumlah siswa yang diterima di PTN dibandingkan tahun sebelumnya.

42 / 90

[1PLO37] Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan berencana meningkatkan ketersediaan pelayanan kesehatan dasar di puskesmas terpencil sebesar 20% dalam waktu satu tahun. Untuk mendukung hal ini, rencana operasional meliputi peningkatan jumlah tenaga medis yang ditempatkan di puskesmas tersebut. Anda diminta menyusun indikator keberhasilan untuk mengukur capaian target tersebut.

Manakah indikator berikut yang paling tepat digunakan?

Jumlah tenaga medis baru yang direkrut untuk ditempatkan di puskesmas terpencil.

Persentase peningkatan layanan kesehatan dasar di puskesmas terpencil dalam satu tahun.

Rata-rata waktu tunggu pasien di puskesmas terpencil.

Tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan puskesmas.

Total anggaran yang dialokasikan untuk program peningkatan pelayanan puskesmas.

43 / 90

[1PLO38] Langkah awal dalam menginventarisasi kebutuhan bahan dan peralatan adalah:

Mengidentifikasi kebutuhan operasional

Membandingkan anggaran dengan kebutuhan

Menentukan jadwal pelaksanaan layanan

Mengelompokkan kebutuhan sesuai urgensi

Mencatat kebutuhan berdasarkan kategori

44 / 90

[1PLO39] Ketika menginventarisasi peralatan operasional, dokumen yang paling penting untuk disiapkan adalah:

Laporan keuangan sebelumnya

Daftar kebutuhan yang telah digunakan

Formulir inventarisasi barang

Jadwal kegiatan operasional

Hasil evaluasi layanan operasional

45 / 90

[1PLO40] Hasil dari proses inventarisasi kebutuhan bahan dan peralatan harus:

Memenuhi standar kualitas layanan

Memprioritaskan kebutuhan yang mendesak

Diintegrasikan ke dalam rencana kerja

Mengurangi jumlah kebutuhan yang tidak penting

Digunakan untuk menyusun laporan akhir

46 / 90

[1PLO46] Apa manfaat utama dari pengelompokan bahan dan peralatan setelah inventarisasi?

Mempermudah penyimpanan bahan dan peralatan

Meningkatkan efisiensi layanan operasional

Menentukan kebutuhan berdasarkan anggaran

Menambah jumlah barang yang sama

Menyusun jadwal penggantian barang

47 / 90

[1PLO47] Hasil inventarisasi menunjukkan bahwa stok bahan tertentu hampir habis. Langkah berikutnya yang perlu dilakukan adalah:

Segera mengajukan pengadaan bahan baru

Mengidentifikasi bahan lain sebagai pengganti

Menggunakan bahan tersebut dengan lebih hemat

Memasukkan bahan tersebut ke dalam laporan kebutuhan

Menyusun daftar bahan yang akan diganti

48 / 90

[1PLO48] Dinas Perhubungan Kota Surabaya merencanakan pengadaan bahan bakar alternatif untuk kendaraan operasional dinas. Berdasarkan data, alokasi anggaran terbatas, sehingga prioritas pengadaan harus ditentukan berdasarkan efisiensi penggunaan bahan bakar, dampak lingkungan, dan ketersediaan pasokan.

Manakah langkah berikut yang paling tepat untuk menentukan prioritas pengadaan bahan bakar alternatif?

Membandingkan harga bahan bakar dari berbagai penyedia tanpa mempertimbangkan efisiensi penggunaan.

Memilih bahan bakar yang memiliki dampak lingkungan paling rendah meskipun ketersediaannya sulit.

Menyusun daftar prioritas berdasarkan efisiensi, ketersediaan pasokan, dan dampak lingkungan.

Mengutamakan bahan bakar dengan harga termurah agar lebih banyak anggaran tersedia untuk kebutuhan lain.

Mengutamakan bahan bakar dengan kualitas terbaik tanpa melihat dampak anggaran dan ketersediaan.

49 / 90

[1PLO49] Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah akan mengadakan alat pemadam kebakaran portabel untuk penanganan cepat di lokasi bencana. Dana yang tersedia terbatas, sehingga prioritas pengadaan harus didasarkan pada kebutuhan mendesak dan cakupan wilayah.

Langkah manakah yang paling efektif untuk menentukan prioritas pengadaan?

Menyesuaikan pengadaan dengan kebutuhan wilayah yang paling rawan bencana.

Mengutamakan alat dengan teknologi terbaru meskipun hanya dapat mencakup wilayah kecil.

Membeli alat pemadam dengan harga terendah agar kuantitas yang dibeli lebih banyak.

Memilih alat dengan desain paling efisien tanpa memperhatikan kebutuhan daerah.

Mengalokasikan dana secara merata untuk setiap wilayah agar semua mendapatkan alat yang sama.

50 / 90

[1PLO50] Kementerian Pertanian sedang memprioritaskan pengadaan alat pemantau cuaca untuk mendukung program ketahanan pangan nasional. Karena keterbatasan anggaran, prioritas alat harus ditentukan berdasarkan dampak langsung pada peningkatan produktivitas lahan.

Langkah apa yang paling relevan untuk menetapkan prioritas pengadaan alat tersebut?

Membeli alat yang tersedia paling cepat untuk mempercepat pelaksanaan program.

Memilih alat dengan teknologi paling canggih tanpa mempertimbangkan relevansi dengan jenis lahan.

Mengutamakan alat yang memiliki dampak langsung pada produktivitas lahan pertanian.

Menggunakan anggaran hanya untuk alat yang memiliki biaya pemeliharaan terendah.

Membeli alat yang digunakan oleh negara maju meskipun berbeda kondisi geografis.

51 / 90

[1PLO51] Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat merencanakan pengadaan alat sterilisasi medis untuk mendukung pelayanan puskesmas di wilayah terpencil. Berdasarkan hasil survei, beberapa puskesmas memiliki akses listrik yang terbatas. Pengadaan alat harus diprioritaskan berdasarkan kompatibilitas dengan kondisi tersebut.

Langkah manakah yang paling efektif untuk menentukan prioritas pengadaan?

Mengutamakan alat yang menggunakan listrik dengan daya tinggi untuk efisiensi sterilisasi.

Memilih alat yang kompatibel dengan kondisi akses listrik terbatas di puskesmas terpencil.

Membeli alat dengan desain modern agar mudah digunakan oleh tenaga medis.

Mengalokasikan anggaran lebih besar untuk alat yang memiliki fitur tambahan meskipun memerlukan listrik tinggi.

Memilih alat dari penyedia dengan harga terendah untuk menekan biaya pengadaan.

52 / 90

[1PLO52] Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sedang merencanakan pengadaan peralatan monitoring kualitas udara untuk kota-kota besar di Indonesia. Berdasarkan anggaran yang terbatas, prioritas pengadaan harus mengutamakan wilayah dengan tingkat polusi udara tertinggi.

Manakah pendekatan berikut yang paling sesuai untuk menentukan prioritas pengadaan?

Mengalokasikan alat ke semua kota secara merata agar setiap daerah mendapatkan alat yang sama.

Memilih alat yang paling hemat energi tanpa melihat wilayah yang membutuhkan alat tersebut.

Memprioritaskan alat yang paling cepat disediakan oleh penyedia, terlepas dari lokasi penggunaannya.

Membeli alat dengan fitur tambahan meskipun anggaran menjadi terbatas untuk kota lain.

Mengutamakan pengadaan alat untuk kota dengan tingkat polusi udara tertinggi.

53 / 90

[1PLO53] Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Sulawesi Selatan akan mengadakan perangkat teknologi informasi untuk mendukung pelayanan berbasis digital. Keterbatasan anggaran mengharuskan perangkat diprioritaskan untuk unit kerja yang memiliki volume layanan publik tertinggi.

Langkah apa yang paling relevan untuk menentukan prioritas pengadaan perangkat tersebut?

Membagi perangkat secara merata ke semua unit kerja agar semua mendapatkan perangkat baru.

Membeli perangkat dengan fitur tercanggih tanpa mempertimbangkan volume layanan unit kerja.

Mengutamakan pengadaan untuk unit kerja dengan volume layanan publik tertinggi.

Memilih perangkat dengan harga terendah untuk menghemat anggaran secara keseluruhan.

Menyesuaikan spesifikasi perangkat dengan tren teknologi terbaru tanpa melihat kebutuhan unit kerja.

54 / 90

[1PLO54] Langkah pertama yang harus dilakukan dalam memastikan prosedur pelaksanaan layanan operasional adalah:

Menyusun jadwal kegiatan layanan

Memeriksa kesesuaian prosedur dengan standar yang berlaku

Mengevaluasi laporan layanan sebelumnya

Menentukan tim pelaksana layanan

Melakukan simulasi pelaksanaan layanan

55 / 90

[1PLO55] Apa tujuan utama dari memastikan prosedur pelaksanaan layanan operasional?

Menjamin bahwa layanan berjalan sesuai rencana

Menghindari pemborosan sumber daya

Mengoptimalkan hasil evaluasi layanan

Mempercepat pelaksanaan layanan operasional

Meningkatkan jumlah personel layanan

56 / 90

[1PLO56] Ketika prosedur layanan operasional tidak sesuai dengan hasil kajian, langkah yang harus dilakukan adalah:

Mengganti tim pelaksana layanan

Melaporkan kesalahan kepada manajemen

Melakukan penyesuaian prosedur berdasarkan kajian

Menghentikan sementara layanan operasional

Menyusun ulang hasil kajian layanan

57 / 90

[1PLO57] Dalam memastikan prosedur pelaksanaan layanan, hal utama yang perlu diperhatikan adalah:

Jadwal pelaksanaan layanan

Kompetensi tim pelaksana

Keselarasan dengan hasil kajian

Lokasi pelaksanaan layanan

Anggaran yang tersedia

58 / 90

[1PLO58] Dokumen yang digunakan untuk memverifikasi prosedur pelaksanaan layanan operasional adalah:

Rencana anggaran

Daftar kebutuhan layanan

Jadwal pelaksanaan kegiatan

Laporan hasil evaluasi

Standar Operasional Prosedur (SOP)

59 / 90

[1PLO59] Manakah dari langkah berikut yang membantu memastikan prosedur layanan operasional sesuai standar?

Menambah jumlah personel di lokasi

Melakukan simulasi prosedur sebelum pelaksanaan

Membandingkan hasil layanan dengan target

Mengganti peralatan operasional yang rusak

Mengurangi aktivitas yang tidak penting

60 / 90

[1PLO60] Jika ditemukan ketidaksesuaian antara hasil kajian dan pelaksanaan layanan, maka langkah yang paling tepat adalah:

Melakukan investigasi internal

Membatalkan pelaksanaan layanan

Menganalisis ulang hasil kajian dan prosedur

Meningkatkan pengawasan saat layanan berlangsung

Membuat laporan khusus mengenai kesalahan

61 / 90

[1PLO61] Dalam mengawasi pelaksanaan layanan operasional, fokus utama harus diberikan pada:

Penyelesaian pekerjaan tepat waktu

Keselarasan antara prosedur dan pelaksanaan

Jumlah personel yang terlibat

Penggunaan sumber daya yang efisien

Laporan hasil akhir layanan

62 / 90

[1PLO62] Proses memastikan prosedur pelaksanaan layanan operasional sering kali memerlukan:

Penyusunan anggaran tambahan

Pengawasan secara langsung di lapangan

Evaluasi hasil layanan oleh tim internal

Pembuatan jadwal ulang pelaksanaan

Peningkatan kapasitas peralatan operasional

63 / 90

[1PLO63] Faktor yang paling memengaruhi keberhasilan prosedur layanan operasional adalah:

Jumlah personel yang terlibat

Kepatuhan terhadap standar prosedur

Pengadaan bahan dan peralatan baru

Lokasi pelaksanaan layanan

Jadwal kegiatan yang fleksibel

64 / 90

[1PLO64] Pada pelaksanaan layanan operasional di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Malang, ditemukan kendala teknis berupa gangguan pada perangkat jaringan internet. Gangguan ini menyebabkan keterlambatan dalam proses pengajuan dokumen layanan publik secara daring.

Bagaimana langkah yang paling tepat untuk menyelesaikan kendala teknis tersebut?

Menghentikan seluruh layanan daring dan mengalihkan sepenuhnya ke layanan manual.

Memperbaiki perangkat jaringan sendiri meskipun tidak memiliki keahlian teknis.

Mengalihkan penggunaan jaringan ke jaringan pribadi pegawai untuk melanjutkan layanan.

Menunda penyelesaian kendala sampai anggaran baru tersedia untuk perbaikan.

Menghubungi teknisi jaringan yang bertugas dan memberikan laporan detail mengenai gangguan.

65 / 90

[1PLO65] Dinas Perhubungan Kota Makassar mengalami kendala teknis saat pelaksanaan layanan operasional pembuatan kartu uji kendaraan bermotor. Sistem pencetakan kartu mengalami error karena ketidaksesuaian perangkat lunak dengan pembaruan sistem.

Apa langkah yang paling tepat untuk mengatasi kendala tersebut?

Berkoordinasi dengan pengembang perangkat lunak untuk memperbaiki ketidaksesuaian.

Mengganti perangkat lunak tanpa melakukan konsultasi dengan pengembang sistem.

Menghapus pembaruan sistem dan kembali ke versi sebelumnya tanpa analisis.

Melakukan penggantian perangkat keras meskipun error terjadi pada perangkat lunak.

Menunda seluruh proses layanan hingga kendala selesai diperbaiki.

66 / 90

[1PLO66] Saat pelaksanaan layanan penerbitan sertifikat tanah di Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Surabaya, ditemukan kendala teknis berupa kerusakan mesin cetak yang menghambat proses pencetakan sertifikat.

Apa langkah terbaik yang dapat diambil untuk menyelesaikan kendala ini?

Menggunakan mesin cetak lain di kantor terdekat untuk sementara waktu.

Menghentikan seluruh layanan hingga mesin cetak diperbaiki.

Mengajukan permohonan pembelian mesin cetak baru tanpa menunggu persetujuan.

Menggunakan mesin cetak yang rusak meskipun hasil cetakannya kurang maksimal.

Melakukan pencetakan manual meskipun prosesnya jauh lebih lama.

67 / 90

[1PLO67] Pada pelaksanaan layanan operasional di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Barat, ditemukan kendala teknis pada perangkat server yang menyebabkan lambatnya akses data pegawai. Kondisi ini memengaruhi kecepatan pelayanan administrasi.

Langkah apa yang paling efektif untuk menyelesaikan kendala tersebut?

Melakukan restart server berkala untuk mengurangi beban kerja perangkat.

Mengoptimalkan penggunaan server dengan menyesuaikan kapasitas pengguna.

Menghubungi vendor perangkat server untuk analisis dan solusi teknis.

Memindahkan semua data ke server cadangan tanpa memastikan kapasitasnya memadai.

Menghapus data lama pada server meskipun belum ada kebijakan retensi data.

68 / 90

[1PLO68] Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul sedang melaksanakan layanan pendistribusian vaksin COVID-19 ke beberapa fasilitas kesehatan. Namun, ditemukan kendala teknis berupa kerusakan pada alat pendingin vaksin di kendaraan operasional, yang dapat memengaruhi kualitas vaksin.

Apa langkah terbaik yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan kendala ini?

Menunda pendistribusian hingga alat pendingin diperbaiki.

Memindahkan vaksin ke fasilitas kesehatan terdekat untuk penyimpanan sementara.

Menggunakan kendaraan lain meskipun alat pendinginnya tidak memenuhi standar.

Melanjutkan pendistribusian dengan memonitor kondisi vaksin secara manual.

Membeli alat pendingin baru sebelum melanjutkan pendistribusian.

69 / 90

[1PLO69] Pada pelaksanaan layanan operasional penerimaan dokumen publik di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Palembang, ditemukan kendala teknis berupa kerusakan scanner yang digunakan untuk mendigitalisasi dokumen.

Apa langkah yang paling tepat untuk menyelesaikan kendala ini?

Menggunakan scanner lain di kantor terdekat untuk sementara waktu.

Membeli scanner baru tanpa melalui prosedur pengadaan yang ditentukan.

Mengalihkan seluruh layanan digitalisasi ke penyimpanan manual.

Melakukan perbaikan scanner meskipun membutuhkan waktu lebih lama.

Menunda semua layanan digitalisasi dokumen hingga scanner diperbaiki.

70 / 90

[1PLO70] Langkah pertama yang perlu dilakukan saat mengevaluasi pelaksanaan layanan operasional adalah:

Menyusun laporan pelaksanaan layanan

Membandingkan hasil layanan dengan standar yang ditetapkan

Menentukan metode evaluasi yang digunakan

Mengumpulkan data dari pelaksanaan layanan

Melakukan diskusi dengan tim pelaksana

71 / 90

[1PLO71] Apa tujuan utama dari mengevaluasi pelaksanaan layanan operasional?

Menentukan kebutuhan anggaran untuk layanan berikutnya

Mengidentifikasi kelemahan dalam prosedur layanan

Memastikan semua laporan telah diselesaikan

Menambah personel untuk pelaksanaan layanan berikutnya

Mengembangkan program pelatihan baru

72 / 90

[1PLO72] Metode yang paling sering digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan layanan operasional adalah:

Survei kepuasan pelanggan

Membandingkan anggaran dengan hasil layanan

Analisis SWOT

Penilaian kinerja individu

Diskusi kelompok dengan pemangku kepentingan

73 / 90

[1PLO73] Ketika hasil evaluasi menunjukkan ketidaksesuaian dengan tujuan layanan, langkah yang paling tepat adalah:

Meningkatkan jumlah personel layanan

Memperbarui SOP layanan operasional

Melakukan investigasi mendalam terhadap pelaksanaan layanan

Menunda layanan selanjutnya hingga evaluasi selesai

Mengganti tim evaluasi untuk hasil yang lebih objektif

74 / 90

[1PLO74] Indikator keberhasilan yang paling penting dalam mengevaluasi layanan operasional adalah:

Jumlah sumber daya yang digunakan

Persentase waktu yang dihemat

Tingkat kepuasan pengguna layanan

Jumlah personel yang terlibat dalam layanan

Biaya operasional yang dikeluarkan

75 / 90

[1PLO75] Dalam mengevaluasi pelaksanaan layanan, dokumen yang penting untuk ditinjau adalah:

Jadwal pelaksanaan kegiatan

Laporan anggaran tahunan

Notulen rapat evaluasi sebelumnya

Surat keputusan tim pelaksana

Catatan pelaksanaan layanan operasional

76 / 90

[1PLO76] Jika ditemukan bahwa hasil layanan operasional tidak sesuai standar, apa yang sebaiknya dilakukan?

Mengajukan usulan tambahan anggaran

Mengkaji ulang prosedur yang digunakan

Mengalihkan tanggung jawab evaluasi ke pihak eksternal

Menyusun laporan hasil layanan baru

Mengganti metode evaluasi

77 / 90

[1PLO77] Hal berikut yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi layanan operasional adalah:

Jumlah personel yang digunakan dalam pelaksanaan

Kelengkapan data hasil layanan

Usulan dari pengguna layanan

Frekuensi pelaksanaan layanan

Biaya tambahan yang diusulkan

78 / 90

[1PLO78] Ketika menyusun laporan evaluasi layanan, informasi utama yang harus disertakan adalah:

Jumlah personel yang dilibatkan

Durasi pelaksanaan layanan

Analisis hasil dibandingkan dengan tujuan

Nama tim evaluasi yang bertugas

Lokasi pelaksanaan layanan

79 / 90

[1PLO79] Salah satu cara efektif untuk mendapatkan umpan balik pengguna layanan adalah:

Memberikan insentif kepada pengguna

Menyebarkan kuesioner online

Mengadakan pelatihan terkait layanan

Melibatkan tim eksternal dalam proses evaluasi

Menyusun laporan harian layanan

80 / 90

[1PLO80] Pada evaluasi layanan operasional di Kantor Kementerian Agama Kota Malang, ditemukan bahwa waktu penyelesaian permohonan legalisasi dokumen pernikahan melebihi target yang ditetapkan. Penyebabnya adalah distribusi beban kerja antar petugas yang tidak merata.

Apa langkah evaluasi terbaik untuk memastikan peningkatan layanan ke depannya?

Membuat laporan yang hanya menjelaskan alasan keterlambatan.

Memindahkan petugas dari unit lain untuk membantu tanpa analisis kebutuhan.

Menambahkan persyaratan tambahan bagi pengguna layanan untuk mengurangi permintaan.

Menyusun jadwal kerja baru berdasarkan ketersediaan petugas secara acak.

Melakukan analisis beban kerja dan merumuskan distribusi tugas yang lebih proporsional.

81 / 90

[1PLO81] Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Bantul mengevaluasi pelaksanaan layanan operasional yang terkait dengan penyimpanan data pegawai. Ditemukan bahwa sering terjadi duplikasi data karena kurangnya prosedur pemeriksaan berlapis.

Apa langkah evaluasi paling tepat untuk mencegah masalah serupa di masa depan?

Menambahkan petugas baru untuk memeriksa semua data secara manual.

Mengembangkan sistem validasi data otomatis untuk mencegah duplikasi.

Memasukkan semua data duplikat ke dalam arsip terpisah.

Melakukan pemeriksaan berkala pada data pegawai yang sudah ada saja.

Membatasi jumlah akses ke database pegawai untuk mengurangi kemungkinan kesalahan.

82 / 90

[1PLO82] Di Dinas Perhubungan Kota Makassar, evaluasi pelaksanaan layanan penjadwalan transportasi umum menunjukkan bahwa waktu keberangkatan sering tidak konsisten. Penyebabnya adalah kurangnya pengawasan terhadap pelaksanaan jadwal.

Langkah evaluasi apa yang paling tepat untuk menyelesaikan masalah ini?

Menambah jumlah petugas pengawas di lapangan secara acak.

Membuat laporan evaluasi untuk mencatat waktu keberangkatan yang tidak sesuai.

Memanfaatkan teknologi GPS untuk memantau dan memastikan kepatuhan jadwal transportasi.

Mengurangi jumlah kendaraan untuk memudahkan pengawasan.

Mengubah jadwal keberangkatan secara rutin agar tetap fleksibel.

83 / 90

[1PLO83] Pada evaluasi layanan operasional di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Provinsi Jawa Tengah, ditemukan bahwa penyebaran informasi darurat ke masyarakat sering terlambat karena sistem koordinasi antar tim yang kurang efektif.

Apa langkah evaluasi terbaik untuk memperbaiki layanan penyebaran informasi darurat?

Membuat lebih banyak grup komunikasi tanpa pengaturan prosedur yang jelas.

Mengintegrasikan platform komunikasi untuk mempercepat penyebaran informasi.

Menambahkan personel baru ke setiap tim tanpa pelatihan tambahan.

Menyusun laporan terkait keluhan masyarakat terhadap keterlambatan informasi.

Mengurangi jumlah tim operasional untuk mempermudah koordinasi.

84 / 90

[1PLO84] Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya mengevaluasi layanan pengumpulan sampah. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa jadwal pengangkutan tidak konsisten karena kurangnya kontrol terhadap kepatuhan operator kendaraan.

Apa langkah evaluasi yang paling tepat untuk meningkatkan konsistensi jadwal?

Memanfaatkan teknologi pelacak kendaraan untuk memonitor rute dan waktu operasional.

Memberikan hukuman kepada operator yang tidak mematuhi jadwal.

Mengurangi jadwal pengangkutan untuk mempermudah pengawasan.

Membuat laporan manual tentang ketidaksesuaian waktu pengangkutan.

Menambah kendaraan baru tanpa memperbaiki manajemen jadwal.

85 / 90

[1PLO85] Di Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, evaluasi pelaksanaan layanan pembuatan paspor menemukan bahwa antrean pemohon sering kali panjang dan tidak terkelola dengan baik, terutama pada jam-jam tertentu.

Langkah evaluasi apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut?

Membatasi jumlah pemohon setiap hari berdasarkan urutan pendaftaran.

Menambahkan petugas baru tanpa mengubah sistem antrean yang ada.

Memindahkan lokasi pelayanan ke kantor cabang tanpa meningkatkan kapasitas.

Mengurangi jumlah staf di loket pelayanan untuk mengurangi biaya operasional.

Menerapkan sistem antrean berbasis aplikasi untuk membagi jadwal kedatangan pemohon.

86 / 90

[1PLO86] Pada evaluasi layanan operasional di Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, ditemukan bahwa pengiriman vaksin ke puskesmas sering terlambat karena kurangnya koordinasi antara tim distribusi dan fasilitas kesehatan.

Apa solusi evaluasi terbaik untuk meningkatkan efisiensi distribusi vaksin?

Mengurangi jumlah pengiriman untuk meminimalkan koordinasi.

Meningkatkan koordinasi dengan membuat jadwal pengiriman tetap dan sistem pelacakan waktu.

Menambahkan lebih banyak kendaraan pengangkut tanpa jadwal yang jelas.

Menyusun laporan keluhan dari puskesmas tanpa tindak lanjut.

Mengandalkan komunikasi verbal tanpa pencatatan resmi.

87 / 90

[1PLO87] Pada evaluasi layanan di Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kota Bandung, ditemukan bahwa proses pencairan dana hibah sering mengalami keterlambatan karena persyaratan dokumen yang tidak konsisten antar unit.

Apa langkah evaluasi yang tepat untuk memperbaiki proses pencairan dana hibah?

Memberlakukan aturan baru tanpa menghilangkan perbedaan antar unit.

Menyusun pedoman standar pencairan dana yang disepakati oleh semua unit.

Menambahkan tahapan verifikasi untuk memperketat proses pencairan.

Memindahkan tanggung jawab pencairan ke unit lain tanpa pembenahan proses.

Membatasi jumlah hibah yang dicairkan dalam satu periode.

88 / 90

[1PLO88] Dinas Pariwisata Provinsi Bali mengevaluasi pelaksanaan layanan operasional untuk pengelolaan destinasi wisata. Dalam evaluasi, ditemukan bahwa jumlah pengunjung sering melebihi kapasitas fasilitas umum di lokasi wisata, menyebabkan ketidaknyamanan pengunjung dan kerusakan fasilitas.

Apa langkah evaluasi yang paling tepat untuk mengatasi masalah tersebut?

Membatasi jumlah pengunjung dengan menerapkan sistem reservasi online berdasarkan kapasitas fasilitas.

Menambah fasilitas umum tanpa melakukan pengaturan jumlah pengunjung.

Memberikan pelatihan tambahan kepada staf untuk menghadapi lonjakan pengunjung.

Meningkatkan anggaran pemeliharaan fasilitas tanpa mengatur jumlah pengunjung.

Mengalihkan sebagian pengunjung ke lokasi wisata lain tanpa pengaturan khusus.

89 / 90

[1PLO89] Evaluasi layanan operasional di Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman menemukan bahwa distribusi buku ajar untuk sekolah-sekolah sering terlambat karena kurangnya sistem pemantauan yang efektif terhadap jadwal distribusi.

Apa langkah evaluasi terbaik untuk memperbaiki layanan distribusi buku ajar?

Menyusun jadwal distribusi baru tanpa pemantauan tambahan.

Memindahkan tanggung jawab distribusi kepada pihak ketiga tanpa evaluasi lebih lanjut.

Menambah kendaraan pengangkut untuk mempercepat distribusi tanpa pembenahan sistem.

Menggunakan sistem pelacakan berbasis teknologi untuk memantau proses distribusi secara real-time.

Mengurangi jumlah buku yang dikirimkan dalam satu waktu untuk mempermudah pengiriman.

90 / 90

[1PLO90] Di Kementerian Perhubungan, evaluasi terhadap layanan operasional di pelabuhan laut menunjukkan bahwa proses bongkar muat barang sering terlambat karena kurangnya koordinasi antara pihak pelabuhan dan penyedia jasa transportasi darat.

Apa langkah evaluasi yang paling tepat untuk meningkatkan efisiensi proses bongkar muat barang?

Membuat jadwal kerja baru tanpa melibatkan pihak transportasi darat.

Membentuk tim koordinasi bersama antara pelabuhan dan penyedia jasa transportasi darat.

Menambah tenaga kerja bongkar muat tanpa mengubah sistem kerja.

Memprioritaskan barang tertentu tanpa mempertimbangkan jadwal kedatangan.

Mengurangi aktivitas bongkar muat untuk mempermudah pengelolaan.

Your score is

The average score is 76%

Honorer Gagal PPPK Terancam Dirumahkan? Simak Fakta dan Penjelasan Resmi

Proses seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2024 terus menjadi sorotan publik, terutama bagi para tenaga honorer yang berharap …

•

15/05/2025

•

No Comments

Seragam Baru ASN 2025, PPPK Kini Setara dengan PNS

Pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri telah menetapkan perubahan besar terkait aturan pakaian dinas dan atribut Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk …

•

14/05/2025

•

No Comments

Tenaga Honorer yang Gagal Jadi PPPK Penuh Waktu: Fakta dan Penyebabnya

Rencana pemerintah untuk menghapus tenaga honorer pada tahun 2024 disertai dengan program pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) menimbulkan …

•

13/05/2025

•

No Comments

Pantau Langsung Nilai Ujian PPPK Tahap 2 Lewat Live Score Resmi BKN

Proses seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap 2 tahun 2025 tengah berlangsung dan mencatatkan partisipasi ratusan ribu peserta …

•

12/05/2025

•

No Comments

Persaingan Ketat PPPK Tahap 2, Ribuan Pelamar Berebut Ratusan Ribu Formasi

Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap 2 tahun 2024 menjadi sorotan utama banyak tenaga honorer di Indonesia. Dengan …

•

05/05/2025

•

No Comments

Penundaan Seleksi PPPK Tahap 2 di 53 Lokasi: Apa yang Wajib Diketahui Peserta?

Penundaan seleksi kompetensi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap 2 di tahun 2024 telah menimbulkan berbagai pertanyaan dari peserta. …

•

04/05/2025

•

No Comments

Krisis ASN di Pemda DIY: Sultan HB X Minta DPR Bertindak

Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) tengah menghadapi tantangan serius dalam hal ketersediaan Aparatur Sipil Negara (ASN). Dalam sebuah …

•

02/05/2025

•

No Comments

Pengumuman Resmi Hasil Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Kepegawaian April 2025, Simak Rinciannya

Badan Kepegawaian Negara (BKN) telah merilis pengumuman resmi terkait hasil Uji Kompetensi (Ukom) Jabatan Fungsional (JF) Bidang Kepegawaian untuk periode …

•

30/04/2025

•

No Comments

Pejuang Pendidikan ID

Soal Manajerial PPPK Kompetensi Teknis

Honorer Gagal PPPK Terancam Dirumahkan? Simak Fakta dan Penjelasan Resmi

Seragam Baru ASN 2025, PPPK Kini Setara dengan PNS

Tenaga Honorer yang Gagal Jadi PPPK Penuh Waktu: Fakta dan Penyebabnya

Pantau Langsung Nilai Ujian PPPK Tahap 2 Lewat Live Score Resmi BKN

Persaingan Ketat PPPK Tahap 2, Ribuan Pelamar Berebut Ratusan Ribu Formasi

Penundaan Seleksi PPPK Tahap 2 di 53 Lokasi: Apa yang Wajib Diketahui Peserta?

Krisis ASN di Pemda DIY: Sultan HB X Minta DPR Bertindak

Pengumuman Resmi Hasil Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Kepegawaian April 2025, Simak Rinciannya

Pejuang Pendidikan ID